Most Popular

Thursday 8 September 2016

Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya

Hasil gambar untuk tari gending sriwijaya
Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara. Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha di dunia.

Lirik Lagu
Berikut adalah lirik lagu Asli Gending Sriwijaya
Di kala ku merindukan keluhuran dulu kala
Kutembangkan nyanyi dari lagu Gending Sriwijaya
Dalam seni kunikmati lagi zaman bahagia
Kuciptakan kembali dari kandungan Maha Kala
Sriwijaya dengan Asrama Agung Sang Maha Guru
Tutur sabda Dharma pala Khirti Dharma Khirti
Berkumandang dari puncaknya Si guntang Maha Meru
Menaburkan tuntunan suci Gautama Buddha sakti

Tarian Gending Sriwijaya
Tarian ini digelar untuk menyambut para tamu istimewa yang bekunjung ke daerah tersebut, seperti kepala negara Republik Indonesia, menteri kabinet, kepala negara / pemerintahan negara sahabat, duta-duta besar atau yang dianggap setara dengan itu.
Untuk menyambut para tamu agung itu digelar suatu tarian tradisional yang salah satunya adalah Gending Sriwijaya, tarian ini berasal dari masa kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia, tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu.
Tarian Gending Sriwijaya digelarkan 9 penari muda dan cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, paksangkong, Dodot dan Tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan tombak. Sedang di belakang sekali adalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini peran penyanyi dan musik pengiring ini sudah lebih banyak digantikan tape recorder. Dalam bentuk aslinya musik pengiring ini terdiri dari gamelan dan gong. Sedang peran pengawal kadang-kadang ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukkan dalam gedung atau panggung tertutup. Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. Persembahan Sekapur Sirih ini menurut aslinya hanya dilakukan oleh putri raja, sultan, atau bangsawan. Pembawa pridon biasanya adalah sahabat akrab atau inang pengasuh sang putri. Demikianlah pula penari-penari lainnya.

Tarian yang menggambarkan kegembiraan perempuan-perempuan Palembang dalam menyambut tamu ini tidaklah seperti yang kebanyakan orang pikirkan. Lantas siapa pencipta tarian tersebut? Dalam penciptaan maha karya cukup populer ini rupanya terdapat 4 tokoh seniman yang terlibat di dalamnya. Mereka adalah Sukainah Rozak, Tina Haji Gong, Dahlan Mahiba, dan Nungtjik AR.
Pada awal penciptaannya keempat seniman di atas memiliki peran masing-masing dan saling melengkapi. Sukainah dan Tina berperan sebagai pencipta gerakan tari, Mahiba berperan menciptakan lagu, sementara Nungtjik AR merupakan seorang seniman yang menciptakan syair gending sriwijaya.
Kolaborasi istimewa dari keempat seniman tersebut rupanya mampu mengguncang nusantara hingga akhirnya karya mereka secara paten dikenal oleh masyarakat Palembang sebagai tarian khas.
Tujuan utama dalam penciptaan tarian ini sebenarnya untuk mengingatkan pada generasi penerus bahwa para pendahulu mereka merupakan bangsa yang besar serta menghormati sesama baik dalam hubungan antar manusia dengan alam semesta, maupun hubungan pada Sang Pencipta.
Dari sifat saling menghormati sebagaimana tersebut di atas kemudian mengarahkan tari gending sriwijaya berfungsi sebagai tarian persembahan selamat datang di Kota Palembang.  

Gerakan
Sebelum lebih jauh mengenal ragam gerak tarian gending sriwijaya ada baiknya kita mengetahui jumlah dan peran masing-masing penarinya.
Pada umumnya tarian ini dibawakan oleh 13 penari yang diantaranya memiliki peran khusus, adapun peran khusus para penari tersebut antara lain sbb:
  • Penari utama berjumlah satu orang berperan sebagai pembawa tepak yang di dalamnya terdapat kapur sirih.
  • Dua penari berperan sebagai pembawa perlengkapan tepak berupa peridon.
  • Enam penari berperan sebagai pendamping yang terbagi menjadi dua kelompok dan mengapit ketiga penari sebelumnya.
  • Seorang pria berperan sebagai pembawa payung.
  • Seorang berperan sebagai penyanyi lagu gending sriwijaya, dan
  • Dua orang lelaki masing-masing membawa tombak sebagai wujud pengawalan.
Ragam gerak yang terdapat dalam pertunjukan gending sriwijaya setidaknya terdapat 8 jenis. Adapun ragam tersebut yakni sebagai berikut:
Gerakan masuk
Gerakan ini merupakan gerakan awal dimana dilakukan mulai dari memasuki panggung pertunjukan. Dalam gerak masuk ini para penari telah melakukan gerakan melenggok serta memainkan kelembutan tangan-tangan mereka.


Kecubung berdiri bawah
Gerakan ini terdiri dari gerak kecubung berdiri bawah kanan dan bawah kiri dimana para penari melakukan gerakan telapak tangan saling berhadapan membentuk layaknya sebuah bunga kecubung.

Kecubung berdiri atas
Gerakan ini terdiri dari gerakan kecubung berdiri atas kanan Kecubung berdiri atas kiri, dan gerakan Ukur benang. Dalam sesi ini penari memperlihatkan gerakan kelembutan tangan yang mempesona para penonton.
Sembah Duduk
Gerakan sembah duduk merupakan wujud dari penghormatan pada para tamu dalam posisi para penari dalam keadaan duduk. Dalam gerakan ini juga terlihat gerakan kanan dan kiri sebagai ungkapan bagi seluruh tetamu yang berada di sisi kanan dan kiri.
Stupa
Dalam gerak stupa ragam gerak tarian gending sriwijaya juga mengenal stupa kanan kiri, tutur sabda, gerak borobudur dan ulur benang.

Tolak Balak
Gerak ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan gerakan yang llain, gerakan ini dimaksudkan untuk menolak balak dari gangguan.
Urul Benang
Gerakan ini dinamakan ulur benang atau tumpang tali karena gerakan yang dilakukan para penari seolah terlihat sedang mengulur benang.
Hormat Akhir
Gerak ini menjadi akhir dari pertunjukan tarian gending sriwijaya dimana seluruh penari bersimpuh serta memberikan hormat kepada para tamu yang mereka sambut.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gending_Sriwijaya
http://www.senitari.com/2015/11/tari-gending-sriwijaya.html


No comments:

Post a Comment