Gunung Bromo
Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu), adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai obyek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan
kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter
(utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah
bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Wisata Bromo
Perjalanan melalui pintu barat dari arah pasuruan yaitu masuk dari
desa Tosari untuk menuju ke pusat obyek wisata (lautan pasir)terbilang
berat karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui oleh kendaraan
roda 4 biasa ini dikarenakan jalan turunan dari penanjakan kearah lautan
pasir sangatlah curam, kecuali kita menyewa jip yang disediakan oleh
pengelola wisata, jadi wisatawan banyak yang berjalan kaki untuk menuju
ke pusat lokasi. Namun apabila kita melalui pintu utara dari arah
sebelum masuk probolinggo yaitu pada daerah Tongas, kita akan menuju
desa cemoro lawang sebelum turun menuju lautan pasir maka tidaklah
terlalu berat dikarenakan turunan dari lerengnya tidaklah terlalu curam
sehingga sepeda motor pun dapat melaluinya. Kebanyakan para wisatawan
yang ingin mudah mencapai lautan pasir melewati jalur ini. Namun bila
anda ingin menyaksikan sunrise yang sering ditampilkan di foto - foto,
yang banyak difoto dari puncak penanjakan maka anda lebih praktis
melewati jalur pintu barat.
Namun bila anda mempunyai jiwa petualang maka anda dapat mencoba
jalur perjalanan yang jarang dilalui wisatawan. Yaitu melalui kota
Malang anda masuk melalui kota kecil tumpang kemudian masuk kota
pronojiwo lalu akan melalui cagar alam yang sangat indah dari sini anda
akan menjumpai pertigaan jalan dimana kearah selatan akan memasuki ranu
pane (kearah gunung semeru) dan kearah utara anda memasuki lautan
pasir bromo yang berada di punggung gunung bromo sebelah selatan.
Pertigaan tersebut bernama Jemplang. Perjalanan diawali dengan menuruni
bukit yang kemudian disambut dengan padang rumput yang lama kelamaan
berganti menjadi lautan pasir. Jalan ini akan mengitari gunung bromo
melewati lautan pasir selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini sebenarnya
tidak terlalu curam dan dapat dilalui sepeda motor, namun memerlukan
jiwa petualang karena jalurnya yang masih jarang dilewati dan tidak ada
satupun persinggahan maupun rumah penduduk. Kita akan benar- benar
disuguhkan dengan perjalanan yang sangat menantang. Namun anda akan
diganjar dengan rahasia Bromo yang lain, yang sangat jarang dilihat
wisatawan, yaitu padang ruput sabana dan bunga yang sangat luas berada
dibalik Gunung Bromo. Sungguh pemandangan yang berkebalikan pada sisi
Utaranya yang gersang dan berdebu. Namun perlu diingat, sebaiknya jangan
melalui jalur ini pada malam hari dan atau dalam cuaca yang berkabut.
Jalur tidak akan terlihat dalam kondidi seperti ini.
Lautan pasir adalah andalan wisata dari gunung Bromo, di alam
pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan rerumputan
yang luas. Sedangkan yang paling ditunggu dari gunung bromo adalah
sightview ketika matahari terbit dan terbenam karena memang akan
kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Walaupun perjalanan ke Bromo
sangat berdebu, tapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan
benar-benar luar biasa.
Berlibur menuju bromo dapat dibilang praktis bila anda menyukai tipe
traveller dan melalui jalur pintu utara. Anda dapat melakukan kunjungan
dalam jangka waktu 12 jam saja. tentunya bila anda memulainya dari kota
Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. Perjalanan dapat dimulai dari
jam 12 malam sehingga anda akan sampai sekitar pukul 2 - 3 pagi. Dimana
anda dapat beristirahat dahulu sebelum melihat sunrise. Penjual makanan
dan minuman di areal lautan pasir biasanya sudah buka menjelang pukul 3
pagi, sehingga anda sudah bisa bersiap - siap untuk melakukan pendakian
melewati anak tangga puncak bromo yang terkenal itu. nikmatilah
pemandangan sampai jam 9 pagi dan anda pun dapat kembali sampai di kota
keberangkatan anda sekitar 12 siang. Sebagai catatan, apabila anda
melakukan perjalanan diareal lautan pasir ditengah kegelapan malam,
sebagai patokan menuju areal parkir sekitar Pura anda dapat melihat
patok dari beton yang sengaja diberikan sebagai penunjuk menuju areal
pura. Dan apabila anda tersesat jangan panik dan meneruskan perjalanan (apalagi ditengah kabut tebal), tunggulah karena biasanya mulai jam 2 -
3 pagi beberapa penunggang kuda sewaan melintas diarea lautan pasir.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo
No comments:
Post a Comment