Most Popular

Wednesday 21 October 2015

Kesenian "Surak Ibra"

Surak Ibra

Boboyongan dengan nama lain Surak Ibra, diciptakan oleh Rd. Djadjadiwangsa putera Rd. Wangsa Muhammad (Pangeran Papak) pada tahun 1910 di Kampung Sindangsari Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja. Kesenian ini menggambarkan keinginan masyarakat untuk mempunyai pemerintah dan pemimpin sendiri, dengan semangat kebersamaan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antara pemerintah dan masyarakat. Kesenian ini didukung oleh 40 sampai 100 orang pemain, dengan alat kesenian yang digunakan seperti kendang penca, angklung, dog-dog, kentongan dan lain-lain. Kesenian ini juga berupa sindiran/protes terhadap pemerintahan Belanda yang bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat pribumi.

Waditra yang dipergunakan adalah :
  • 2 (dua﴿ obor dari bambu.
  • Seperangkat gendang Pencak / lebih.
  • Seperangkat Dogdog / lebih.
  • Beberapa buah Angklung / lebih.
  • Beberapa Keprak / lebih.
  • Beberapa Kentongan Bambu.
  • Waditra atau instrument perkusi lain yang diperlukan.
Sumber :
http://www.garutkab.go.id/statics/detail/khas_seni_tradisional/
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbandung/2015/05/29/kesenian-tradisional-kabupaten-garut/

No comments:

Post a Comment