Most Popular

Friday, 20 November 2015

Batik Garutan

Batik Garutan

Sejarah Batik Garut berasal dari warisan nenek moyang, yang berlangsung secara turun temurun, dan telah berkembang cukup lama sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Hingga pada tahun 1945 Batik Garut semakin populer dengan sebutan Batik Tulis Garutan, yang mengalami masa kejayaan antara tahun 1967 – 1985. Namun karena keterbatasan bahan, dan modal serta lemahnya startergi pemasaran yang diterapkan, maka para penerus generasi dari Batik Garut mengalami penurunan. Karena adanya persaingan yang cukup hebat dari produsen batik lain yang menggunakan teknik lebih modern seperti mesin printing dalam pembuatannya.
Namun seni batik tetap tumbuh “subur” di Indonesia dan dikenal oleh seluruh lapisan dan kalangan, jika anda perhatikan tidak ada perubahan yang mencolok antara produk batik terdahulu dengan yang ada pada saat ini, karena pemilihan bahan, corak dan cara pembuatannya masih menggunakan “resep” yang digunakan oleh pembatik jaman dahulu, karena “resep” yang cukup simple maka batik menjadi seni dan kerajinan yang mudah untuk dipelajari oleh banyak orang. Hanya mungkin sedikit diperlukan ketelitian, kesabaran dan kreatfitas untuk menghasilkan batik yang mempunyai kualitas baik.
Batik garutan umumnya digunakan untuk kain sinjang, namun berfungsi juga untuk memenuhi kebutuhan sandang dan lainnya. Bentuk motif batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hiup, dan adat istiadat orang Sunda. Motif-motif batik Garut dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya, selain itu bermotif flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Warnanya diominasi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah lainnya yang merupakan karakteristik khas batik garutan. Saat ini pengolahan batik garutan terkonsentrasi di Garut kota.
Garut memiliki motif batik yang khas dan menjadi khas dari daerah ini, Motif batik Garut banyak diinspirasi dari khas daerahnya baik fauna maupun flora. Namun adapula yang dipengaruhi oleh motif batik daerah Solo dan Yogya, yakni motif lereng atau parang. Sedangkan dari segi warna, batik garut memilih warna gumading atau warna putih kekuning-kuningan menjadi warna khas latar batik garut. Selain warna tersebut warna-warna latar lain pun jadi latar batik garut, diantaranya warna biru tua dan merah tua. Warna kuning gumading garut lebih cerah jika dibandingkan dengan warna kuning gumading Cirebon. 
     Beberapa Motif khas garut diantaranya : Merak Ngibing, Limar Eneng Segi Dodol, Kembang dan Kalajengking, Lereng Kecil, Parang, Rotan Matahari, Domba Garut Batik garut ini bisa ditemukan di daerah sekitar Propinsi Jawa Barat, namun tidak semua wilayah kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang menjual batik motif dari garut ini.

Sumber :
http://batik.or.id/sejarah-batik-garutan/ 
http://www.budayaindonesia.net/2013/08/uninknya-batik-garut.html

No comments:

Post a Comment